Stop Kekerasan
pada Anak!
Anakmu, Asetmu
Setiap orangtua sangatlah beruntung
ketika mereka yang telah diberikan
kepercayaan untuk mempunya keturunan. Anak yang telah dikaruniakan-Nya
adalah anugerah dan sebuah amanah (titipan) yang diberikan oleh Allah SWT. Oleh
karena itu orang tua hendaknya menjalankan amanah terhadap anaknya dengan cara
memperhatikan kebutuhannya, perkembangan, dan pergaulannya, agar mereka tumbuh
menjadi anak yang menumbuhkan generasi muda yang lebih baik dan berakhlaqul
karimah.
Namun sayangnya ada segelintir orang
yang tidak mengemban atas amanah-Nya. Baru-baru ini telah dihebohkan warga
setempat ditemukannya sebuah video yang beredar di Facebook seorang bayi
berinisial J yang dianiaya oleh perempuan di Denpasar, Bali. Sampai saat ini sedang
diselidiki siapa yang melakukan penganiayaan bayi itu apakah pelaku seorang
ibunya atau asisten rumah tangga.
Sangatlah
tidak berperikemanusiaan yang menganiaya seorang anak, baik dia ibunya atau
asisten rumah tangganya maka tidak sepantasnya dia melakukan kekerasan seperti
itu. Anak-anak yang seharusnya mereka merasakan kegembiraan atas bimbingan
orang tuanya dan perhatiannya itu. Akan tetapi, sebaliknya dia harus
mendapatkan kesedihan atas kekerasan yang dianiaya oleh ibu ataupun orang lain.
Telah terbukti pada saat ini di Indonesia
sudah menjadi hal yang lumrah mendengar atau melihat perlakuan kekerasan pada anaknya,
perlakuan yang seperti itu tentu tidak
bisa dibiarkan begitu saja, maka harus segera ditindak lanjuti oleh pihak yang
berwenang. HAM seharusnya didapati oleh anak-anak ialah memberikan pendidikan,
perlindungan, penegakan, dan pemenuhannya karena anak adalah cikal bakal
generasi bangsa. Apabila anak diperlakukan secara kekerasan, maka anak akan
diam dan tidak akan mengungkapkan apa yang telah terjadi pada dirinya. Apalagi
jika anak diancam maka anak akan semakin takut untuk melakukan apapun.
Sebaiknya
para orangtua lebih berfikir dewasa dan lebih menahan amarahnya sehingga bisa
bersabar bisa menghadapi anak yang didiknya, karena anak adalah titipan yang
harus diemban. Adapun solusi agar kekerasan terhadap anak berkurang dengan cara
orangtua tidak membentak anak ketika ia melakukan kesalahan, akan tetapi
dinasihati secara baik-baik dan dekati agar seorang anak lebih terbuka terhadap
orangtuanya dan perlindungan anak lebih ditingkatkan kembali.
Tentu,
kita tak ingin melihat kembali anak-anak yang dianiaya oleh orangtuanya dari
perlakuan kekerasan akibat orangtua yang tidak bisa mengontrol emosinya.
Disinilah kita sebagai remaja generasi muda bangsa Indonesia berusaha
memberhentikan dan mencegah kekerasan orangtua kepada anak. bahwasanya seorang
anak sangatlah penting berpendidikan, karena kita tidak ingin mempunyai
keturunan yang mewarisi kultur kekerasan dan konflik pada musyawarah dan
kekeluargaan. Dan jadikanlah kasus kekerasan yang telah terjadi pada saat ini
menjadi pelajaran bagi kita untuk tidak melakukan seperti itu. Sayangi dan
lindungi setiap anak yang ada di negeri ini.
Nur Fauziah Sugianingrum, UIN SGD Bandung
Bandung, 082214101457, nurfsugianingrum@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar