Rabu, 03 Januari 2018

Cerpen : Perjuangan Hijrah


Perjuangan Hijrah
Karya : Nur Fauziah Sugianingrum

“Allahuakbar, Allahuakbar”, suara muadzin terdengar ketika mengumandangkan Adzan Ashar. Orang-orang yang mempunyai iman langsung pergi ke rumah-Nya, tetapi tidak bagi Dede, dia tetap acuh dengan suara adzan tetap meneruskan tugasnya yang sedari tadi tak kunjung selesai.
   ***
Dede adalah seorang mahasiswa tingkat 2 yang sangat berprestasi di kampusnya, dengan tinggi badan 185 cm dia cukup gagah untuk mengemban jabatan ketua BEM di Fakultas Teknik, Dede tinggal di sebuah kostan yang letaknya tak jauh dari kampusnya. Ketika asyik mengerjakan tugasnya, tiba tiba pintunya diketuk oleh temannya, “De, De, buka dong pintunya, gue bawa Vodka ni”, sahut Jaka. Jaka adalah teman satu perjuangan Dede, mempunyai rambut yang gondrong serta terdapat luka sayat di lengannya. “yoi Bro, sini kebetulan gue lagi pengen minum nih”, pinta Dede yang sepertinya sudah biasa minum-minum sampai teler. Mereka akhirnya minum bersama di kostannya, sampai tak terasa kepala Dede sudah pusing, dan tak lama akhirnya Dede tak sadarkan diri.
***
Dede akhirnya terbangun ketika jam sudah menunjukkan pukul 08.00. Dia terbangun dan menyalakan rokoknya sambil melihat Jaka, Dede bergumam,”Masih tidur aja nih anak.” 15 menit Dede menghisap rokoknya, Dia teringat bahwa Dia mempunyai kelas jam Sembilan,”Waduh, bisa telat gue nih”, kata dede sambil melihat jamnya yang sudah menunjukkan jam delapan lebih lima belas menit. Dede bergegas ke kamar mandi dan mandi dengan cepat yang hanya membutuhkan waktu 5 menit. Setelah selesai berpakaian Dede langsung pergi ke kampusnya.
***
Saat tiba di kampus, Dede melewati masjid yang sedang mengadakan kajian di kampusnya. “hari gini masih terus saja ngaji, ustadz sudah ada ngapain kita terus ngaji”, ucap dalam hati Dede. Sesampainya di kelas Dede terlihat bingung, karena tidak ada teman temannya, setelah diperhatikan ternyata dia salah masuk kelas. Dan akhirnya Dede mendapatkan kelasnya. Dede mengikuti perkuliahan dengan serius.
***
Setelah satu jam setengah mengikuti perkuliahan yang membosankan, Dede akhirnya keluar kelas. “Suf gimana tugas kelompok kita, mau dikerjain kapan?” Tanya Dede kepada Yusuf. “udah antum datang aja ke kostan ana nanti sore”, jawab Yusuf. “Oke”,sahut Dede.
***
Tibalah sore hari, Dede berangkat ke kostan Yusuf yang jaraknya hanya sekitar 1 KM dari kostannya. “Suf ini gue bukain pintunya.”, pinta Dede. “iya bentar akh”, jawab Yusuf. Tak sengaja Dede melihat laptop  Yusuf, “Lu lagi liat apa Suf?”, Tanya Dede. “ohh ana lagi nonton kajian tentang akhir zaman nih akh”, jawab Yusuf. “alah masih banyak yang ngaji, masih jauh akhir zaman”, timpal Dede. “udah tonton saja kajiannya”, suruh Yusuf. Setelah menonton itu Dede termenung, memikirkan dirinya sendiri, “Udah umur 20, tapi tetap begini, shalat jarang, baca qur’an jarang, gue harus berubah.” , Ucap Dede dalam hatinya.
***
Setelah selesai mengerjakan tugasnya, Dede pulang ke kostannya. Dia masih memikirkan dirinya untuk berubah menjadi lebih baik. Sesampainya dia di kostan dia bercerita kepada temannya, “Jak gue mau berubah, gue ga mau minum minum lagi.”, ucap Dede. “ahh lu, sekali aja nih kita minum, rugi jadi orang baik, ditindas melulu, sudahlah kita nikmatin hidup kita, toh diluar sana banyak orang yang kelihatan baik, tapi sebenarnya mereka busuk. Lebih baik seperti kita, sudah jelas buruknya”, Jawab Jaka. Dengan perkataan Jaka, Dede kembali bingung, akhirnya Dede tergoda untuk kembali lagi minum-minuman keras bersama temannya, Jaka.
***
Pagi harinya dede dikagetkan dengan berita meninggalnya Ustadz Hasbi. Ustadz Hasbi adalah guru mengajinya Dede saat Dede kecil, dikabarkan Ustadz Hasbi meniggal ketika Shalat. Seketika Dede berpikir,”Nanti gue mati kaya gimana yaa? Sedang Shalat atau sedang minum-minum? Ahhh gue gamau kalo lagi minum gue mati. Gue harus berubah!”, Tanya Dede pada dirinya sendiri.
***
Ketika di kampus Dede mencari Yusuf, akhirnya dia menemukan Yusuf sedang membaca buku di perpustakaan. “Suf gue mau tobat, ajarin gue Shalat.” Pinta Dede. “nih baca  buku ini”, jawab Yusuf. Dede akhirnya membaca buku Sifat Shalat Nabi. Tak terasa sudah sampai waktu dzuhur, Dede bergegas mengambil air wudhu dan melaksanakan Shalat Dzuhur berjamaah. Ada perasaan tenang dalam hati dede ketika selesai melaksanakn shalat. Kini keseharian Dede sering memanfaatkan waktunya dengan yang bermanfaat. Hidup Dede jauh lebih baik dari sebelumnya.
***
Setelah menunaikan Shalat Isya Dede melewati teman-temannya yang sedang merokok, bermain kartu, sambil memegang sebuah botol minuman keras, salah satu temannya berkata, ” Udah soleh lu De, lu mau ninggalin kita?”. Dede hanya tersenyum, dalam hatinya berkata,” Bahaya kalo gue tetapp disini, gue bakalan kebawa arus lagi, mana uang kost udah masuk sebulan yang lalu, mau pindah, sayang sebelas bulan lagi.”
***
Ketika sedang asyik mengerjakan tugas, pintu kostan Dede, diketuk oleh Jaka. “De buka pintunya, gue mau ngomong sama lu”, ucap jaka. Setelah masuk ternyata jaka membawa sebungkus rokok, dan sebotol minuman keras. “De temenin gua minum”, pinta Jaka. Dede menjawab,” ga bisa jak, gue udah ga minum yang kaya begituan”. “Halah sekali aja napa, lagian tuhan juga pasti ampuni lu ko, ayolah temenin guee”, ucap Jaka. “Ga bisa Jak”, tolak Dede. “plisss sekali ajaaa…”, pinta Jaka. “asli?”, tanya Dede.”asli, lu cobain aja dulu sebatang rokok gue, nih”, saran Jaka, sambil memberikan rokok.  Akhirnya dia mencoba sebatang rokok, tetapi setelah sebatang rokok, Dede meminta lagi rokok, akhirnya Dede kembali lagi merokok, setelah rokok mulai habis, jaka menawari Dede dengan minuman keras ”udah De, tanggung nih, sekalian aja sama minumnya” ajak jaka sambil menyodorkan sebotol minuman keras. Lalu Dede berpikir, setan mulai masuk menghasut Dede, “udah De, ambil aja, sekali ini, Allah pasti mengampuni, lagian tanggung tadi lu udah merokok, mending sekalian saja sambil minum biar tambah greget”, hasut setan dalam hati Dede. Dede akhirnya tergoda dengan hasutan Setan dan akhirnya meminum minuman keras yang ditawarkan jaka, sambil merokok mereka meminum alcohol, hingga larut pagi Dede lupa akan hijrahnya, dia meninggalkan shalat subuh, meninggalkan baca Al-qur’an, dan kembali terjerumus kedalam kemaksiatan akibat lingkungannya dan temannya. Setiap pulang kampus dia selalu mengerjakan tugas sambil ditemani sebotol alcohol dan beberapa bungkus rokok. Begtiulah kegiatan dia selepas pulang kuliah, bahkan lebih buruknya Dede selalu membawa wanita ke dalam kamar kostannya.
***
Ketika pagi tiba, Dede kembali teringat akan niatnya yang ingin berubah, dia duduk termenung disudut kamarnya sambil memeluk kedua lututnya dengan kedua tangannya. Dia menangis karena tidak bisa tetap bertahan dalam imannya, selalu terpikirkan untuk melakukan maksiat. Dede pun beranjak pergi dari tempatnya untuk menemui Yusuf di kampus. Setelah bertemu Dede menceritakan semuanya kepada Yusuf. “udah antum ikut aja yuk ke Ustadz Roni, kita konsultasikan masalah antum kepada beliau, Insya allah beliau ada solusinya” Ajak Yusuf. “baik suf”, jawab Dede. Terlihat mukanya murung, dan terlihat muka yang berharap bahwa masalahnya segala selesai.
***
Tak lama mereka tiba dirumah Ustadz Roni. Rumahnya cukup besar dengan satu buah motor dan satu buah mobil yang terpampang dalam garasinya. “assalamualaikum”, salam Yusuf. “waalaikumussalam”, jawab seseorang di dalam rumah. Dibukalah pintu depan oleh seorang lelaki muda, dengan jenggot tebal khas para da’I, dan Peci yang masih ada di kepalanya. “eh Akh Yusuf, silahkan masuk akh”, ajak Ustadz Roni. Kami pun dipersilahkan duduk. “Ada apa Akh Yusuf? Ada yang bisa dibantu?”, Tanya Ustadz Roni. “gini ustadz, teman saya mempunyai masalah yang pelik, dia ingin berkonsultasi dengan antum ustdaz” jawab Yusuf. “ohh silahkan silahkan”, kata Ustadz Roni. Ketika Yusuf melihat Dede, tampaknya Dede sedang melamun sehingga Yusuf menyenggol kaki Dede, kode untuk segera menyampaikan maslaahnya kepada Ustadz Roni. “eh iya ustadz, jadi gini,saya tinggal dikostan yang sangat buruk, sehingga, saya sering merokok, dan meminum minuman keras tadz, saya dulu pernah mencoba untuk berubah menjadi lebih baik, tapi tidak lama, hanya bertahan satu hari, saya ingin berubah ustadz, saya takut mati ketika berbuat maksiat, dan saya tidak mau kembali lagi terjerumus ke lubang kemaksiatan” cerita Dede. “ohh begitu, yang pertama Dede harus pindah dulu dari lingkungan buruk ke lingkungan yang lebih baik, karena lingkungan itu sangat besar pengaruhnya, saya sarankan antum pindah,
 Allah berfirman dalam surat An-nisa : 100 yang artinya “Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan RasulNya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ketempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya disisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang”, bukankah ada kisah seorang pemuda yang telah membunuh 100 orang, lalu dia bertaubat, belum sampai ke tempat yang dituju tapi dia sudah meninggal lalu ditempatkan di surga? Tak ada kata terlambat akh, Allah selalu menanti setiap hambaNya untuk bertaubat. Kalo mau ada kostan saya yang kosong, silahkan diisi” Tutup Ustadz. Setelah beberapa jam berlalu akhirnya Dede pamit untuk pulang dan segera membereskan barang-barang yang ada di kostannya.
***
Sampailah Dede di kosannya, ketika dia sedang membereskan pakaian pakaiannya, datanglah Jaka, “lu mau kemana De?” Tanya Jaka. “mau pindah Jak” Jawab Dede, “ahh lu beneran mau pindah? Gak ada yang nemenin gue minum lagi dong”Jaka. Dede hanya tersenyum mendengarnya, lalu Dede berkata,”kalo lu mau ditemenin, yu ikut gue, cuma lu harus rajin shalat”. “ahh ogah ah mening gue disini aja kalo git, males harus jadi ustadz kaya lo”, jawab Jaka. Dede hanya tersenyum sambil membawa barang-barangnya keluar menuju mobil pick-up. “assalamualaikum”, salam Dede.
***
Di perjalanan terdengar suara adzan, Dede pun meminta supir untuk singgah di sebuah masjid untuk menunaikan Shalat Isya. Begitu khusyu Dede dalam shalatnya, ketika sujud, berlinanglah air matanya, sehingga air matanya membasahi sejadah masjid, hingga imam mengucapkan salam, Dede tetap pada posisinya, ketika diperiksa Dede sudah tidak bernafas, wajahnya memancarkan cahaya ketenangan, betapa indahnya kematian Dede, yang didambakan oleh setiap umat muslim.

*****TAMAT***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TugasBesarICT_NurFauziahSugianingrum_E8 https://drive.google.com/open?id=1F1oIcWCoEj3OYsAtbuIhxZ5yMIDK-tSI