Perjuangan Hijrah
Karya : Nur Fauziah
Sugianingrum
“Allahuakbar, Allahuakbar”, suara muadzin terdengar ketika
mengumandangkan Adzan Ashar. Orang-orang yang mempunyai iman langsung pergi ke rumah-Nya, tetapi tidak
bagi Dede, dia tetap acuh dengan suara adzan tetap meneruskan tugasnya yang
sedari tadi tak kunjung selesai.
***
Dede adalah seorang mahasiswa tingkat 2 yang
sangat berprestasi di kampusnya, dengan tinggi badan 185 cm dia cukup gagah
untuk mengemban jabatan ketua BEM di Fakultas Teknik, Dede tinggal di sebuah
kostan yang letaknya tak jauh dari kampusnya. Ketika asyik mengerjakan tugasnya, tiba tiba pintunya diketuk oleh
temannya, “De, De, buka dong pintunya, gue bawa Vodka ni”, sahut Jaka. Jaka
adalah teman satu perjuangan Dede, mempunyai rambut yang gondrong serta
terdapat luka sayat di lengannya. “yoi Bro,
sini kebetulan gue lagi pengen minum nih”, pinta Dede yang sepertinya sudah
biasa minum-minum sampai teler. Mereka
akhirnya minum bersama di kostannya, sampai tak terasa kepala Dede sudah
pusing, dan tak lama akhirnya Dede tak sadarkan diri.
***
Dede akhirnya terbangun ketika jam sudah menunjukkan pukul 08.00.
Dia terbangun dan menyalakan rokoknya sambil melihat Jaka, Dede bergumam,”Masih
tidur aja nih anak.” 15 menit Dede menghisap rokoknya, Dia teringat bahwa Dia
mempunyai kelas jam Sembilan,”Waduh, bisa telat gue nih”, kata dede sambil
melihat jamnya yang sudah menunjukkan jam delapan lebih lima belas menit. Dede
bergegas ke kamar mandi dan mandi dengan cepat yang hanya membutuhkan waktu 5
menit. Setelah selesai berpakaian Dede langsung pergi ke kampusnya.
***
Saat tiba di kampus, Dede melewati masjid yang sedang mengadakan
kajian di kampusnya. “hari gini masih terus saja ngaji, ustadz sudah ada
ngapain kita terus ngaji”, ucap dalam hati Dede. Sesampainya di kelas Dede
terlihat bingung, karena tidak ada teman temannya, setelah diperhatikan
ternyata dia salah masuk kelas. Dan akhirnya Dede mendapatkan kelasnya. Dede
mengikuti perkuliahan dengan serius.
***
Setelah satu jam setengah mengikuti perkuliahan yang membosankan,
Dede akhirnya keluar kelas. “Suf gimana tugas kelompok kita, mau dikerjain
kapan?” Tanya Dede kepada Yusuf. “udah antum datang aja ke kostan ana nanti
sore”, jawab Yusuf. “Oke”,sahut Dede.
***
Tibalah sore hari, Dede berangkat ke kostan Yusuf yang jaraknya
hanya sekitar 1 KM dari kostannya. “Suf ini gue bukain pintunya.”, pinta Dede.
“iya bentar akh”, jawab Yusuf. Tak sengaja Dede melihat laptop Yusuf, “Lu lagi liat apa Suf?”, Tanya Dede.
“ohh ana lagi nonton kajian tentang akhir zaman nih akh”, jawab Yusuf. “alah
masih banyak yang ngaji, masih jauh akhir zaman”, timpal Dede. “udah tonton
saja kajiannya”, suruh Yusuf. Setelah menonton itu Dede termenung, memikirkan
dirinya sendiri, “Udah umur 20, tapi tetap begini, shalat jarang, baca qur’an
jarang, gue harus berubah.” , Ucap Dede dalam hatinya.
***
Setelah selesai mengerjakan tugasnya, Dede pulang ke kostannya. Dia
masih memikirkan dirinya untuk berubah menjadi lebih baik. Sesampainya dia di
kostan dia bercerita kepada temannya, “Jak gue mau berubah, gue ga mau minum minum
lagi.”, ucap Dede. “ahh lu, sekali aja nih kita minum, rugi jadi orang baik,
ditindas melulu, sudahlah kita nikmatin hidup kita, toh diluar sana banyak
orang yang kelihatan baik, tapi sebenarnya mereka busuk. Lebih baik seperti
kita, sudah jelas buruknya”, Jawab Jaka. Dengan perkataan Jaka, Dede kembali
bingung, akhirnya Dede tergoda untuk kembali lagi minum-minuman keras bersama
temannya, Jaka.
***
Pagi harinya dede dikagetkan dengan
berita meninggalnya Ustadz Hasbi. Ustadz Hasbi adalah guru mengajinya Dede saat
Dede kecil, dikabarkan Ustadz Hasbi meniggal ketika Shalat. Seketika Dede
berpikir,”Nanti gue mati kaya gimana yaa? Sedang Shalat atau sedang
minum-minum? Ahhh gue gamau kalo lagi minum gue mati. Gue harus berubah!”,
Tanya Dede pada dirinya sendiri.
***
Ketika di kampus Dede mencari Yusuf, akhirnya
dia menemukan Yusuf sedang membaca buku di perpustakaan. “Suf gue mau tobat,
ajarin gue Shalat.” Pinta Dede. “nih baca
buku ini”, jawab Yusuf. Dede akhirnya membaca buku “Sifat Shalat Nabi”. Tak terasa sudah
sampai waktu dzuhur, Dede bergegas mengambil air wudhu dan melaksanakan Shalat Dzuhur berjamaah. Ada
perasaan tenang dalam hati dede ketika selesai melaksanakn shalat. Kini
keseharian Dede sering memanfaatkan waktunya dengan yang bermanfaat. Hidup Dede
jauh lebih baik dari sebelumnya.
***
Setelah menunaikan Shalat Isya Dede melewati
teman-temannya yang sedang merokok, bermain kartu, sambil memegang sebuah botol
minuman keras, salah satu temannya berkata, ” Udah soleh lu De, lu mau
ninggalin kita?”. Dede hanya tersenyum, dalam hatinya berkata,” Bahaya kalo gue
tetapp disini, gue bakalan kebawa arus lagi, mana uang kost udah masuk sebulan
yang lalu, mau pindah, sayang sebelas bulan lagi.”
***
Ketika sedang asyik mengerjakan tugas,
pintu kostan Dede, diketuk oleh Jaka. “De buka pintunya, gue mau ngomong sama
lu”, ucap jaka. Setelah masuk ternyata jaka membawa sebungkus rokok, dan
sebotol minuman keras. “De temenin gua minum”, pinta Jaka. Dede menjawab,” ga bisa jak, gue udah
ga minum yang kaya begituan”. “Halah sekali aja napa, lagian tuhan juga pasti ampuni lu ko, ayolah
temenin guee”, ucap Jaka. “Ga bisa Jak”, tolak Dede. “plisss sekali ajaaa…”, pinta Jaka. “asli?”, tanya
Dede.”asli, lu cobain aja dulu sebatang rokok gue, nih”, saran Jaka, sambil
memberikan rokok. Akhirnya dia mencoba
sebatang rokok, tetapi setelah sebatang rokok, Dede meminta lagi rokok,
akhirnya Dede kembali lagi merokok, setelah rokok mulai habis, jaka menawari
Dede dengan minuman keras ”udah De, tanggung nih, sekalian aja sama minumnya” ajak jaka sambil
menyodorkan sebotol minuman keras. Lalu Dede berpikir, setan mulai masuk
menghasut Dede, “udah De, ambil aja, sekali ini, Allah pasti mengampuni, lagian
tanggung tadi lu udah merokok, mending sekalian saja sambil minum biar tambah greget”, hasut setan
dalam hati Dede. Dede akhirnya tergoda dengan hasutan Setan dan akhirnya
meminum minuman keras yang ditawarkan jaka, sambil merokok mereka meminum
alcohol, hingga larut pagi Dede lupa akan hijrahnya, dia meninggalkan shalat
subuh, meninggalkan baca Al-qur’an, dan kembali terjerumus kedalam kemaksiatan
akibat lingkungannya dan temannya. Setiap pulang kampus dia selalu mengerjakan
tugas sambil ditemani sebotol alcohol dan beberapa bungkus rokok. Begtiulah
kegiatan dia selepas pulang kuliah, bahkan lebih buruknya Dede selalu membawa
wanita ke dalam kamar kostannya.
***
Ketika pagi tiba, Dede kembali teringat
akan niatnya yang ingin berubah, dia duduk termenung disudut kamarnya sambil
memeluk kedua lututnya dengan kedua tangannya. Dia menangis karena tidak bisa
tetap bertahan dalam imannya, selalu terpikirkan untuk melakukan maksiat. Dede
pun beranjak pergi dari tempatnya untuk menemui Yusuf di kampus. Setelah
bertemu Dede menceritakan semuanya kepada Yusuf. “udah antum ikut aja yuk ke Ustadz Roni, kita
konsultasikan masalah antum kepada beliau, Insya allah beliau ada solusinya”
Ajak Yusuf. “baik suf”, jawab Dede. Terlihat mukanya murung, dan terlihat muka yang berharap
bahwa masalahnya segala selesai.
***
Tak lama mereka tiba dirumah Ustadz Roni.
Rumahnya cukup besar dengan satu buah motor dan satu buah mobil yang terpampang
dalam garasinya. “assalamualaikum”, salam Yusuf. “waalaikumussalam”, jawab
seseorang di dalam rumah. Dibukalah pintu depan oleh seorang lelaki muda,
dengan jenggot tebal khas para da’I, dan Peci yang masih ada di kepalanya. “eh Akh Yusuf, silahkan masuk
akh”, ajak Ustadz Roni. Kami pun dipersilahkan duduk. “Ada apa Akh Yusuf? Ada yang
bisa dibantu?”, Tanya Ustadz Roni. “gini ustadz, teman saya mempunyai masalah yang pelik,
dia ingin berkonsultasi dengan antum ustdaz” jawab Yusuf. “ohh silahkan
silahkan”, kata Ustadz Roni. Ketika Yusuf melihat Dede, tampaknya Dede sedang
melamun sehingga Yusuf menyenggol kaki Dede, kode untuk segera menyampaikan
maslaahnya kepada Ustadz Roni. “eh iya ustadz, jadi gini,saya tinggal dikostan
yang sangat buruk, sehingga, saya sering merokok, dan meminum minuman keras
tadz, saya dulu pernah mencoba untuk berubah menjadi lebih baik, tapi tidak
lama, hanya bertahan satu hari, saya ingin berubah ustadz, saya takut
mati ketika berbuat maksiat, dan saya tidak mau kembali lagi terjerumus ke
lubang kemaksiatan” cerita Dede. “ohh begitu, yang pertama Dede harus pindah
dulu dari lingkungan buruk ke lingkungan yang lebih baik, karena lingkungan itu
sangat besar pengaruhnya, saya sarankan antum pindah,
Allah berfirman dalam surat An-nisa : 100 yang
artinya “Barangsiapa keluar dari
rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan RasulNya, kemudian kematian
menimpanya (sebelum sampai
ketempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya disisi Allah. Dan
adalah Allah Maha Pengampun dan
Maha Penyayang”, bukankah ada kisah seorang pemuda yang
telah membunuh 100 orang, lalu dia bertaubat, belum sampai ke tempat yang
dituju tapi dia sudah meninggal lalu ditempatkan di surga? Tak ada kata
terlambat akh, Allah selalu menanti setiap hambaNya untuk bertaubat. Kalo mau
ada kostan saya yang kosong, silahkan diisi” Tutup Ustadz. Setelah beberapa jam
berlalu akhirnya Dede pamit untuk pulang dan segera membereskan barang-barang
yang ada di kostannya.
***
Sampailah Dede di kosannya, ketika dia
sedang membereskan pakaian pakaiannya, datanglah Jaka, “lu mau kemana De?”
Tanya Jaka. “mau pindah Jak” Jawab Dede, “ahh lu beneran mau pindah? Gak ada
yang nemenin gue minum lagi dong”Jaka. Dede hanya tersenyum mendengarnya, lalu
Dede berkata,”kalo lu mau ditemenin, yu ikut gue, cuma lu harus rajin
shalat”. “ahh ogah ah mening gue disini aja kalo git, males harus jadi ustadz
kaya lo”, jawab Jaka. Dede hanya tersenyum sambil membawa barang-barangnya
keluar menuju mobil pick-up. “assalamualaikum”, salam Dede.
***
Di perjalanan terdengar suara adzan, Dede
pun meminta supir untuk singgah di sebuah masjid untuk menunaikan Shalat Isya. Begitu khusyu
Dede dalam shalatnya, ketika sujud, berlinanglah air matanya, sehingga air
matanya membasahi sejadah masjid, hingga imam mengucapkan salam, Dede tetap
pada posisinya, ketika diperiksa Dede sudah tidak bernafas, wajahnya
memancarkan cahaya ketenangan, betapa indahnya kematian Dede, yang didambakan
oleh setiap umat muslim.
*****TAMAT***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar